Rekan-rekan di kantor sering kali mengeluh kalau suasana di kantor tidak se-"asik" dulu lagi. Mulai banyak yang resign dan seakan istilah "kantor adalah rumah ke-dua" sudah mulai memudar.
Setiap kali mereka menyuarakan hal seperti ini, saya selalu bilang bahwa kita harus siap akan perubahan. Ini masa transisi yang tidak bisa kita hindari. Dari sisi pribadi masing-masing karyawan pasti akan timbul rasa bosan. Ditambah lagi, memang jiwa muda kita pun tertantang untuk mencari yang terbaik dalam hidup kita masing-masing, tanpa mengabaikan nyamannya environment yang selama ini sudah terbentuk. Bagi saya pribadi, bila memang ada tawaran yang lebih baik, kenapa tidak mencoba. Saya masih 26 tahun. Karir-ku masih sangat panjang, dan terlalu dini untuk menetapkan diri berada di comfort zone.
Keluhan itu muncul sejak beberapa "pemain lama" di kantor mulai "pindah kapal". Selalu ada haru-biru kala farewell diadakan. Sejuta ungkapan terima kasih, hati yang berat meninggalkan semua moment yang sudah sangat membekas di hati. Kadang saya bilang ke mereka "sudahlah... ini pasti terjadi. Toh, show must go on. Perusahaan gak akan berhenti berjalan. Kapal mesti tetap bersauh, kawan. Apa yang akan kau lakukan kalau kau jadi nahkoda-nya?"
Sampai akhirnya sekarang hanya beberapa pemain lama yang bertahan untuk mempertahankan ego dan cita-cita pribadi kami masing-masing. Transisi "kekeluargaan" memang kurang berjalan mulus, karena kurangnya keterbukaan dari masing-masing generasi. Saya rasa di sini lah peran seorang pemimpin diharapkan. Saya yakin memang ini sangat tidak mudah. Seperti klub sepak bola Inter Milan - yang terlihat kokoh dengan team-spirit yang sulit ditandingi siapapun musim lalu saat masih dilatih Jose Mourinho, sekarang mulai mengalami transisi kepemimpinan dan situasi berbeda di bawah nahkoda Rafael Benitez. Akan tetapi, pada akhirnya semuanya akan berputar. Yah, memang roda tidak akan pernah berhenti berputar, kawan.
Memang sulit dipungkiri, saya juga merasakan itu. Yah, apalagi: BOSAN. Tidak menggigit seperti tahun-tahun awal saya di sini. Semua memang berubah. Di satu sisi, jiwa cuek saya akan transisi memang masih kental, tetapi sebagai seorang single - yang seringkali tidak punya banyak pilihan menghabiskan waktu saat penat melanda, keberadaan kolega yang sudah seperti keluarga ke-dua sangat berpengaruh menaikan kembali mood untuk kembali duduk di kursi kantor. Tapi itu tadi, kapal jangan berhenti, teruslah bersauh!!! Pindah kapal? Lihat saja!! Sepertinya tidak sampai satu masehi...
No comments:
Post a Comment