Wednesday, August 18, 2010

Pukulan telak

Sakit.... itu yang lagi gue rasain sekarang.

Baru aja gue disidang sama bos2 gue. Mereka bilang gue selalu telat panas. Start-nya gak mulus. Packaging ga bagus. Sekarang mereka bilang I'm doing bad.

Well gue akui emang... I'm in my bad season. Sungguh gue akui ini semua gue jalanin tanpa hati gue. Semuanya... Boleh dibilang gue dah muak sama pekerjaan gue, terlebih sejak CDS terakhir, yang notabene, saya tidak dapat bonus apa2. Dan semuanya berubah... Sebelum CDS itu dilaksanakan, dan saat gue liburan ke Bali, gue mau jadikan moment ini sebagai titik balik untuk career gue. Semua ke-mumed-an... sudah terbayar di Bali. Saya sudah kembali siap tempur. Tapi apa yg gue dapet saat CDS itu, sudah bener2 jatohin mood gue. Semuanya tak terbayar sama sekali.

Berimbas lah ke pekerjaan gue yang deadline-nya sudah gue pending 2 bulan. Ditambah lagi, satu project besar dengan vendor besar masuk. Dan gue didapuk untuk me-manage project ini. Dan yah... lagi-lagi setengah hati. Walaupun saya tetap merasa bertanggung jawab, tapi jauh di dalam pikiran dan hati saya sudah tidak ada beban apa-apa lagi. Hasil?? saya tidak pusing lagi soal hasil. Terserah deh... Sudah cukup kayaknya 3.5 tahun di sini. Saya mau pergi dari sini, memulai petualangan baru.

Dan sekarang saya gak punya siapa2 untuk sharing. Berat untuk share ke keluarga gue. Gue takut mereka jadi down juga, dan gue gak mao sampe seperti itu. Sebaiknya gue pake topeng ini terus. Dan memang balik lagi, paling enak sharing sama "dia". She is a good listener, she's very warm. Thanks for being there to listen.

Wednesday, August 11, 2010

Pasangan

(dikutip dari catatan teman)

Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya pasangan, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab.

Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan, seraya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian.

Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini saya impikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu, saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya, "HambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan."

Saya bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia menjawab, "Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar."

Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dariMu?" Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskan kepadamu. Adalah suatu ketidakadilan dan ketidakbenaran bagiKu untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagiKu untukmemberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar; atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam; atau seseorang yang mudah mengampuni, tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam; seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak..."

Kemudian Ia berkata kepada saya, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semua itu. Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu".

Ini untuk yang baru saja menikah, yang sudah menikah, yang akan menikah dan yang sedang mencari, khususnya yang sedang mencari.

J I K A........

Jika kamu memancing ikan.....

Setelah ikan itu terikat di mata kail, hendaklah kamu mengambil Ikan itu.....

Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja....

Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup. Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang....

Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya.....

Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja......

Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingat...

Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu kuat untuk menampung......

cukuplah sekedar keperluanmu. ......

Apabila sekali ia retak......

tentu sukar untuk kamu menambalnya semula......

Akhirnya ia dibuang.....

Sedangkan jika kamu coba memperbaikinya mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi.....

Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya....

Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa Anggaplah ia manusia biasa. Apabila sekali ia melakukan kesilapan bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya. ....

akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya. Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus Hingga ke akhirnya....

Jika kamu telah memiliki sepiring nasi.....

yang pasti baik untuk dirimu. Mengenyangkan dan berkhasiat. Mengapa kamu berlengah, coba mencari makanan yang lain....

Terlalu ingin mengejar kelezatan. Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak bisa memakannyalagi kamu akan menyesal.

Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seorang insan....

yang membawa kebaikan kepada dirimu. Menyayangimu. Mengasihimu. Mengapa kamu berlengah, dan coba bandingkannya dengan yang lain.

Janganlah terlalu mengejar kesempurnaan. Bersyukurlah untuk apa yang ada dan beLajar menghargai apa yang sudah didapat.

Saturday, August 7, 2010

Terima Kasih

Wah... akhirnya. Sadar atau tidak, benar atau tidak, perasaan ini sudah mulai "terbunuh". Sulit memang... tapi untung saya punya teman-teman dan keluarga yang bisa membantu saya untuk siap atas semuanya. Termasuk masalah yang satu ini.

Semua perasaan ini... sedikit demi sedikit sudah tergerus. Gak ada lagi penyesalan, gak ada lagi pengharapan berlebih, gak ada lagi mimpi buruk. Semua sudah cukup tenang sekarang. Dia mulai hilang dari pandangan, mulai pudar dari pikiran. Entah ini jalan yang benar atau tidak, tapi yang penting saya tenang sekarang, tak lagi gusar, gelisah atau takut melihatnya dengan siapa. Yang penting dia bahagia.

Tuhan memang hebat... saya memang tidak sadar. Padahal saya sempat hampir berbuat gila. Hahaha... labil memang. Tapi semua sudah berlalu. Jika memang harus dimulai, akan kumulai dari nol, dengan dia... ataupun yang lain. Saya siap.

Terima kasih untuk keluargaku, teman-teman ku, semua orang yang sudah sangat baik kepadaku. Terima kasih Tuhan.

Thursday, August 5, 2010

I Love Living Life. I Am Happy.


Some inspiring quotes (by Nick Vujicic):

"If I fail, I try again, and again, and again..."

"It matters how you are going to finish... are you going to finish strong?"

"The challenges in our lives are there to strengthen our convictions, they are not there to run us over."

"In life you have a choice: bitter or better?"

"I love living life, I am Happy"

=======================================================

This story (definitely) opened my eyes. I'm not that pathetic. Nick's living without limb, but with a big heart, much bigger than mine. Thanks for making me realize, Nick. Now, I am Happy...