Friday, December 31, 2010

Kenapa saya gak bisa suka ya??

Haddeeeeuuuhhhhh......
Kenapa kamu gak ngerti?? Kan saya sudah pernah bilang: "Saya belum mau pacaran dulu. Saya fokus sama karir dan keluarga saya."
Dua tahun lalu waktu saya ulang tahun, kamu kasih saya dompet. Trus apalagi lah dulu pernah. Dua minggu lalu kamu beliin saya oleh-oleh batik dari Semarang. Hari ini kamu kasih saya tumbler starbucks yang rencana nya akan saya beli besok.

Apalagi yang kamu harapkan dari saya?
Saya memang mencoba untuk suka sama kamu. Tapi entah kenapa gak muncul2 perasaan itu.
Saya cuma butuh "click"-nya. Tapi gak ketemu-ketemu.
That's why saya coba menjauh lagi, sayang....

Mungkin bukan waktunya sekarang. Tapi kalau sampai nanti tiba-tiba suatu hari saya berasa kangen. Baru saya akan datang ke kamu dan berlutut. Tapi untuk saat ini, kemungkinan itu gak ada. Tolong bersikap lebih kejam lah ke saya. Saya pantas diperlakukan begitu, setelah selama ini saya mempermainkan perasaan kamu. Tolong ya, manis... Semoga Tuhan berikan kamu yang terbaik...

Monday, December 27, 2010

Tell me what feeling it is

I always deny that I have a feeling to her. It's different feeling I have -- compared to the previous girl I liked. I always doubt and it's not as strong as the previous one. I admit, I only like teasing her. She's very innocent, and I like that.

Day after day, I always try to convince my heart if I have to go on or leave it. And the feeling just ends up like that, no thrill at all. So much different with the prev one. Felt like I'm ready to die for her.

However, I don't understand why I like to see her pictures and communicate frequently through messenger. Oh my God, this is so strange. I have to let her know after she comes back from her holiday in mid Jan 2011. Things have to be cleared and I won't let her disappointed with me. Sorry again, sweetie...

Thursday, December 23, 2010

And the Christmas bells that ring there, are the clanging chimes of doom

Menjelang Natal ini, saya sempat berujar kalau saya tidak mereasa ada yang spesial dengan Natal ini. Malah lebih buruk, sepertinya saya kurang berterima kasih sama Tuhan. Segala yang dia sudah berikan ke saya sepertinya belum banyak saya syukuri. Sebaliknya, saya malah terus menerus meminta dan mengeluh.

Mulai dari pekerjaan yang luar biasa menyita sebagian besar waktu istirahat saya, bahkan waktu saya berakhir pekan. Belum lagi pikiran yang terbagi antara pekerjaan saya yang sekarang dengan beberapa tawaran menarik dari perusahaan lain. Jujur saja, semua itu menghilangkan lebih dari sebagian dedikasi saya terhadap perusahaan saya yang sekarang.

Dari situ saya selalu berharap supaya bisa diterima di tempat baru, dan segera keluar dari perusahaan ini. Sepertinya saya mudah sekali emosi. Sedikit saja hal yang terjadi di tempat saya yang sekarang, yang menyinggung perasaan, saya langsung beraksi buruk, seakan semuanya negative di mata saya. Padahal sesungguhnya memang bukan sepenuhnya salah siapa atau apa. Memang mental saya sudah sedikit terkikis belakangan ini. Saya tidak se”tangguh” dulu.

Hingga akhirnya saya memutuskan untuk ke Gereja se”sempat”nya. Karna saya berpikir kalau Natal ini hanya liburan yang biasa. Paling2 untuk istirahat. Just another day off. Got nothing to melt my heart of ice. Yes… that solid… Bahkan saya hanya ingin lari dari keramaian Natal. Ingin menyepi dan merenung. Yah… ini memang sisi introvert saya yang sedang dominan.

Tapi akhirnya, entah kenapa, Tuhan sepertinya mau memperlihatkan kepada saya sesuatu yang lain untuk Natal, sesuatu yang benar-benar buat saya meneteskan air mata. Sederetan peristiwa ini yang benar-benar menyentil saya dan membukakan mata saya akan makna Natal yang sesungguhnya. Dari kejadian atau cerita sehari-hari yang sebenarnya sederhana, tapi sesungguhnya itu di sekitar kita.

1. Ku tak akan menyerah

Chella Lumoindong, mungkin anaknya pendeta Gilbert. Marganya sama, soalnya. Whatever… Yang pasti, beberapa hari yang lalu, saya melihat snapshot video nya di facebook seseorang entah siapa saya lupa, lalu cukup tertarik dengan judulnya (“ku tak akan menyerah”). Lalu saya download. Dan ternyata liriknya cukup menggugah saya: “Ku tak akan menyerah, pada apapun juga, sebelum kucoba, apa yang ku bisa. Tetapi ku berserah, kepada kehendak-Mu, hatiku percaya, Tuhan punya rencana” Dan setelah itu, saya mulai sedikit melupakan proses tawaran kerja dari tempat lain itu.

2. Hujan berkepanjangan

Beberapa hari ini, setiap malam selalu hujan besar. Setiap pulang saya melewati Shangri-La yang menuju ke arah Pejompongan. Di depan Shangri-La residence, biasanya ada seorang kakek tua penambal ban. Entah saya yang tidak ngeh, atau memang dia sedang tidak ada. Saya teringat saja kisah saya sekitar dua tahun lalu saat ban motor saya kempes dan dengan kesal, saya sedikit menyalahkan penambal2 ban yang menurut saya adalah orang yang menyebarkan paku juga (anggap saja kalau mau jual obat, tapi kalau tidak ada penyakitnya maka tidak akan laku; sama juga seorang pembuat antivirus menurut saya adalah si pembuat virus itu sendiri – walaupun memang tidak semua seperti itu).

Tetapi setelah berinteraksi dengan si kakek penambal ban, hati saya yang emosi, seketika luluh karena tangannya yang gemetar sambil memegang peralatan tambal itu. Kalau tukang tambal ban lain pake kompresor untuk pompa anginnya, beliau menggunakan pompa tangan.

Saya jadi tidak tega, alhasil, saya sendiri yang akhirnya mengganti ban dalamnya. Lalu saya yang pompa sendiri, karena sepertinya dia agak kesulitan. Hingga akhirnya selesai, dan saya tidak meminta kembalian dari upah ganti ban dalam tersebut. Setelah itu saya pulang dalam hati tenang.

3. Dance with my father

Ini kisah Erwin yang secara kebetulan dia mendengar lagu Dance with My Father-nya Luther Vandross di radio pada jam yang serupa dalam dua hari berurutan. Ternyata malam itu juga, ayahnya terperosok ke dalam sumur pam di rumahnya. Walaupun gak parah, tapi sedikit menyentil dia… “he is my dad, whatever happens…” itu sepenggal yang dia sebutkan dari kejadian itu.

4. Tukang ojek di depan kantor pertamina

Di depan kantor Pertamina pusat, Gambir, saat itu saya baru saja selesai presentasi, dan hendak pulang. Di depan gedung kantor Pertamina tersebut, yg bersebelahan dengan markas AD, ada seorang tukang ojek, yang sepertinya terlihat rapi dan menurut saya dia tidak pantas jadi tukang ojek. Badannya terlihat segar, menggunakan kaca mata dan sedikit memelas menawarkan jasanya kepada saya. Tapi saya menolak karena hendak memeberhentikan taksi.

Siang harinya, saya kembali ke sana, dan dia masih bercokol di sana setelah hujan yang cukup deras mengguyur. Yah memang benar saya perhatikan postur tubuhnya tidak cocok untuk narik ojek. Mungkin dia bisa melakukan yang lain yang lebih baik. Jadi kurir atau semacamnya.

5. Timnas Indonesia

Yah Piala AFF melambungkan timnas Indonesia ke seluruh lapisan masyarakat. Kami bangsa Indonesia sedang larut dalam euphoria kegagahan laskar garuda dalam memperjuangkan kemenangan demi kemenangan di piala AFF.

Yah memang dasar media, pasti hal2 kecil pun diangkat jadi tema berita. Sampai ke kehidupan pribadi pemain. Namun, saya melihat banyak dari mereka berangkat dari nol. Bahkan sampai beli sepatu seharga Rp100,000 pun hutang sama yang punya toko, bahkan sampai gadai anting.

Sungguh mengharukan, ternyata pengorbanan mereka tidak sia-sia.

6. And the Christmas bells that ring there, are the clanging chimes of doom


Dan ini yang bener-bener membukakan mata gue untuk Natal ini. Gak perlu gue jelasin lagi deh liriknya. Bener2 mengajak kita untuk tidak lupa bersyukur akan keadaan kita sekarang ini. Siang ini, saat sebelum saya post tulisan hari ini, saya dengar mp3 nya, dan seketika luluh dan air mata ini mulai menetes. Ternyata saya sebegitu diperhatikan-Nya.

==============================================================

LESSON LEARNED

1. Berpikirlah positif!!!

Mungkin si kakek penambal ban menyebar paku juga, tapi dengan keadaan seperti itu, mungkin saya juga akan melakukan hal yang sama. Tentunya dia tidak ingin berbuat seperti itu. Jauh di dalam hatinya saya yakin dia juga tidak berniat untuk itu. Tapi apa boleh buat…

2. Jangan putus asa!!!

Hai Laskar Garuda… terima kasih atas semuanya. Ternyata disiplin, kegigihan, rasa percaya dan semangat tempur yang hebat itu bisa mengalahkan segala kesulitan, tantangan, bahkan rasa sakit.

Thanks Chella…

3. BERSYUKURLAH!!!!

Kejadian papa Erwin, membuat saya teringat papa dan keluarga di rumah. Ternyata saya masih punya orang tua yang masih sehat, adik2 yang ceria. Teman2 yang hebat.

Tukang ojek depan kantor Pertamina menyentil saya untuk bersyukur atas pekerjaan saya. Jika memang ada yang lebih baik, kenapa tidak… Namun, apapun yang saya kerjakan dan saya dapatkan saat ini adalah berkah tak ternilai… Sungguh saya harus bersyukur.

Dan tentunya lagu Natal dari Band Aid, membukakan mata ini, akan beruntungnya saya sekarang sebagai manusia. Bandingkan mereka yang berada di Afrika yang sangat bersyukur mereka bisa hidup sepanjang tahun ini, karena bisa bertahan hidup saja sudah merupakan berkah. Dan mungkin lonceng Natal yang berdentang di sana hanyalah lonceng-lonceng kematian yang setiap saat bisa menjemput mereka karena kerasnya kehidupan.

Terima kasih Tuhan… Natal ini sempurna… maafkan saya yang ragu..

Thursday, December 9, 2010

Ya... saya yang salah...

Apa yang akan lo lakuin sekarang, Ven?? You've gone too far...
Ini petikan BBM saya dengan dia...
====================================================

Participants:
-------------
Steven Delano, Miss XXX

Messages:
---------
Steven Delano: Iya ini kepala dah puyeng
Steven Delano: Seharian di jalan
Miss XXX: Sambil ujan2an?
Miss XXX: Ya mnm obat loh
Miss XXX: Ntar tambah loh
Miss XXX: Blm smbh bnr kan skt yg kmrn
Steven Delano: Iya nih
Steven Delano: Udah pilek2 drtd sih
Steven Delano: Ya suda saya mandi dulu deh
Steven Delano: Trus istirahat
Miss XXX: Tuh..uda nambah lg
Miss XXX: Yo wis
Steven Delano: Kamu juga jgn tidur malem2
Miss XXX: Lgsg tdr gih
Steven Delano: Kunci pintu yg rapat
Miss XXX: Iya klo uda bs tdr
Miss XXX: Tng uda kunci
Steven Delano: Nanti tiba2 ada yg "nemenin" di sebelah
Miss XXX: Ihhh...jgn ampe deh
Steven Delano: Ato ada yg tarik2 selimut
Steven Delano: Kkhkhkhkh
Miss XXX: Ih..uda mlm, sendirian
Miss XXX: Diblg gt
Steven Delano: Hehehe
Steven Delano: Maappp
Steven Delano: Bcanda
Steven Delano: Khkhkh
Miss XXX: Iya2...
Miss XXX: Berdoa sblm tdr
Steven Delano: Mao saya temenin ngobrol sampe pagi ga?
Miss XXX: Yakin kuat kamu?
Miss XXX: Uda nyaris tepar gt
Steven Delano: Yah minum kopi seliter
Miss XXX: Ktnya ga mnm kopi
Miss XXX: Mnmnya susu
Steven Delano: Dipaksain aja
Miss XXX: Macem2 deh
Miss XXX: Ntar ga sembuh2
Steven Delano: Ya suda
Steven Delano: Saya istirahat dulu ya
Steven Delano: Mandi dulu
Steven Delano: Nite Miss XXX....
Miss XXX: Iya deh...
Miss XXX: Nite jg
Miss XXX: Client witness cw, jutek
Miss XXX: Ga seru deh
Miss XXX: Ga bs diajak karaoke deh
Miss XXX: Hehehe
Steven Delano: Ooo
Steven Delano: Cariin dia cowo aja
Steven Delano: Biar seneng
Steven Delano: Ajak aja ke hotel mu
Steven Delano: Kerjain dikit
Steven Delano: Khkhkh
Miss XXX: Betul jg
Miss XXX: Tp uda dijutekin dr pagi
Miss XXX: Jd mls
Steven Delano: Ya jutekin balik
Steven Delano: Kerjain aja
Miss XXX: Hahaha..
Miss XXX: Aku kan ga jutek
Miss XXX: Plg ga diajakin ngbrl
Miss XXX: Ah..nemu cafe bagus disini
Miss XXX: Ntar mlm nongkrong ah...
Steven Delano: Widihhhh
Steven Delano: Mantep
Steven Delano: Wanita malam.....
Steven Delano: Manatau kecantol bule semarang
Steven Delano: Kagak pulang deh
Miss XXX: Dasar...
Miss XXX: Ga demen bule
Steven Delano: Lho... Knp?
Steven Delano: Demennya apa?
Steven Delano: Arab ya??
Miss XXX: Beh arab..kaga
Steven Delano: Jangan2 niger
Steven Delano: Ato india
Steven Delano: Mantep dah
Miss XXX: Kaga...
Steven Delano: Abis apa donk
Miss XXX: Yg sama2 keturunan chinese
Steven Delano: Cina totok kalo gitu
Steven Delano: Ato cina arab
Steven Delano: Ihhiiiyyyy
Steven Delano: Demennya yg gede2 nih
Steven Delano: Mentang2 kamu tinggi
Miss XXX: Beh bs mikirnya ke situ
Steven Delano: Lho mikirnya kmn?
Steven Delano: Kamu memang kmn mikirnya?
Miss XXX: Ga kmn2 malah
Miss XXX: Cm sekitar aja
Miss XXX: Hahaha...
Steven Delano: Bah...
Steven Delano: Sekitar apa???
Miss XXX: Sekitar saya selama ini
Steven Delano: Sekitar mana aja nih???
Miss XXX: Di t4 menghabiskan hari2 saya selama ini
Steven Delano: Dimana aja tuh.....
Miss XXX: Ya mayoritas wkt hbs di t4 kerja
Steven Delano: Hmmmmmmm

Thursday, December 2, 2010

go direct*

*following the "go direct" statement, there should be: "go direct in a timely and RESPECTFUL way"

In my office, there are certain values/codes that represent company's values, culture, and are also the guidance to take action that have to be taken in sort of situation. And there are thirteen points in total, and they named it CoH (Code of Honor).

Back to my CDS session few weeks ago, I was handed-over or delegated to lead the team of price tracking independently. So, all my team members are officially and directly reporting to me. So, anyone, including my boss, supervisor, ANYONE.... should ask me whether my team members are available or not if they'd like to use one of 'em.

The day after, my colleague asked a favor. She needed help, she needed more resources to do her very-f*ckin irrational schedule of project. That is agreed earlier by Mr. always-"YES,sir" and the client. Now, we were all and are always in a tight schedule of our own projects. My suggestion was to hire temp staff for a week to help her, to ensure she will deliver the best result to the client. And then she got back to my boss to give options as I suggested. And... without asking my opinion, without (at least) re-looking and checking my team's workload, he directly went to my team member and "delegated" the task to her. Day after day, he's getting irrational. This is no longer healthy for me. I don't like kissing ass, and I won't f*ckin do that to get attention or anything.

Then I realize... we had the CoH. One of 'em says like this: "We go direct in a timely and RESPECTFUL way". Then I was thinking... hmmm... I didn't get any respect from this situation. I couldn't blame him anyway. He has the veto(s). But, please note that: I don't beg for attention!! I don't kiss ass, especially for respect.

And today, just now, my spv did the same thing. My team member went to me and said that there is new project incoming for him, and I don't know, they didn't tell me or ask me before. No more blaming.... That's not my type. I'll keep it myself. All I want to do now is do the best for my existing project. Try every possibility to get out of this place soon. I hope this hiring process can be passed successfully. I need this job (read: money) more than anything right now. I have family to be supported financially. So, I'm closing my ears now and do the best. Oopss.... surely I won't forget You, GOD. I leave the rest to you. Please give me faith as strong as Mother Mary. Thanks...