Thursday, December 22, 2016

Mencari Kebahagiaan

Segitu banyaknya hal di dunia ini yang bisa membuat orang tertawa, tapi walaupun semua orang yang bahkan sudah mengalami itu pun pasti masih ada yang tetap bertanya, di mana kebahagiaan itu. Terkadang sudah memiliki segala hal seperti harta, karir, kesuksesan, kecukupan, tapi ternyata tidak lengkap saat terpikir bahwa orang tersebut belum memiliki pasangan hidup, atau belum memiliki anak, atau selalu merasa sendirian. Ada yang walaupun hidup berkecukupan tapi sulit untuk tidak melihat hijaunya rumput tetangga. Sehingga sebentar-sebentar maunya cari atau beli rumput yang lebih hijau dari tetangganya. And it keeps going on and on and on, sampai entah kapan orang tersebut merasa cukup bahagia... atau jangan-jangan gak pernah merasa cukup juga... well, who knows...

 

Ada yang salah kalau saya nulis ini? Nggak juga sih... Cuma sempat kepikiran aja belakangan ini. Sejak menikah, saya merasa semakin banyak bersyukur dan berserah (bukannya pasrah ya). Cobaan pasti ada aja yang dateng, tapi untungnya komunikasi, saling percaya, dll membuat hubungan saya dengan istri baik-baik saja. Justru saya merasa beruntung sekali diberikan istri yang luar biasa pengertian, menerima apa adanya (bukan ada apanya). Tidak peduli posisi saya di perusahaan seperti apa, selama kami bisa sama-sama menghasilkan dan menabung untuk mencapai cita-cita kami. Tinggal menunggu kehadiran seorang anak dalam rumah ini hehehe... Semoga Tuhan mendengar doa kami.

 

Seringkali melihat di medsos, temen-temen/ kerabat kami yang pergi jalan-jalan ke luar negeri, dll. Toh kami ujung-ujungnya peginya ke Singapore lagi aja hahaha. Males banget yang jauh-jauh... dan sayang duitnya kalo dipake banyak-banyak, karena ada cita-cita yang lebih besar lagi. Yah... nanti pasti pergi lah, but not in a near future. Yang penting punya anak dulu nih hahahhaha.

 

Seiring waktu, setelah menikah, kenapa yang saya rasakan, susah sekali ngumpul bareng sama temen-temen deket: Joko, Benny, Pipi, Chichi, Yayah, Gouw, Ahau. Yah masing-masing memang udah cukup sibuk dengan urusan masing-masing. Atau barangkali udah punya kelompok lain yang memang mereka jadi lebih deket ke yang lain. That's fine... itu pilihan masing-masing lah untuk mendapatkan kebahagiaan. Whatever it is... gue gak lupa lah sama semua memory yang udah dilalui bareng-bareng sama mereka. Tapi eniwei masih sering ketemuan lah sama Erwin, the one that I think my best friend ever. He just graduated his MBA, and currently he is a principal of a consultant company. However, he doesn't care of what you are now, he is very sincere. We make a very good friendship thus far.

 

Siapa lagi ya temen-temen gue yang uda susah ketemu... Temen-temen SD: Ryan, Karen, Avi, Michael, Thomas, Rommel, Willy, Ika, Wuenny. Temen-temen SMP SMA: All bebs, Eka, Lanang, Pia, Amin, Michael ndut. Temen-temen Kuliah: Momon, Kope, Ode, Santi, Nabely, Fiki, Fanny, Yudis, Ono, Deny, Andi, Ivan, Su, Dede, Sontol, Icup (entah dimana), Empe, Bambang, Andi, Panpan. Temen-temen ex-S**re: Indah, Adit, Christin, Yenyen, Erna, Andrias, Limy, Maria... and so many lah yang ga bisa gue sebutin satu2 di sini. Even, my wife always confuses because I have so many friends hahahaha...

 

Am I worried on this? No... I just feel something missing aja. Karena ga nyangka makin susah cari waktu untuk ketemuan hahaha. Setidaknya kerinduan ini aja yang muncul. Hingga di satu titik gue merasa sangat amat bersyukur atas kehidupan ini. Tuhan ngasih gue kesempatan untuk berteman sekian banyaknya sejak gue kecil hingga sekarang ini. You can never please everybody, but at least you have them in your life story, and hopefully they do the same thing of yours.

 

Ada benang merah yang bisa gue ambil dari semua ini, hubungan ini, persahabatan yang pernah terjalin, dan terus terjalin walaupun frekuensi berkurang, tapi intensitas tetap sama. Semoga kita gak lupa satu sama lain ya, guys. Ternyata kebahagiaan itu sesederhana itu. Mengingat semua kepahitan masa lalu, malah jadi gula yang paling manis setelah bertahun-tahun yah hahaha. Hingga akhirnya setiap ketemu, tidak perlu lagi mencoba-coba mencari cerita baru atau ice breaking, cukup mengungkit-ungkit masa lalu aja udah jadi cerita terbaik yang bisa kita obrolin. Dan akhirnya tidak ada lagi kesepian dan kesendirian, yang ada hanya bahagia yang kembali ditemukan J.

 

Dan yang penting... saya bahagia apa adanya... dan semoga terus begitu...