Saturday, May 25, 2013

Arti Kesetiaan


Got this from a broadcast message... so touchy for me, personally... I hope I could always remember this story when or if I get trial in my marriage life in the future.

===================================================

Kisah nyata yang bagus sekali untuk contoh kita semua yang saya dapat dari millis sebelah (kisah ini pernah ditayangkan di MetroTV).

Ini cerita nyata, beliau adalah Bapak Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yang sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dalam memajukan industri Reksadana di Indonesia. Apa yang diutarakan beliau adalah sangat benar sekali. Silakan baca dan dihayati.

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak.

Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak keempat tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, dia letakkan istrinya di depan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum.

Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas sore dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa-apa saja yang dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka, sekarang anak-anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yang masih kuliah.

Pada suatu hari, ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah, sudah tinggal dengan keluarga masing-masing dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yang merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati anak yang sulung berkata “Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu, tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak, bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu”.

Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-kata: “sudah yang keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak. Kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.

Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya: “Anak-anakku… Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah.. tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian. Sejenak kerongkongannya tersekat, kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun.”

“Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”

Sejenak meledaklah tangis anak-anak pak suyatno. Merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno. Dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan mereka pun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yang sudah tidak bisa apa-apa.

Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yang hadir di studio, kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru. Disitulah Pak Suyatno bercerita..” Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian) itu adalah kesia-siaan”.

“Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yang lucu-lucu. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama. Dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…”

**Semoga cerita ini bermanfaat untuk Anda renungkan "Arti Kesetiaan", Amin.

Tuesday, April 23, 2013

I'm Sure I'm Okay

Following my previous post regarding my breathing problem, I was run to the hospital on Thursday evening. I was having dinner with my girlfriend at the mall, and I got hard to breathe, and suddenly got panic.

I don’t want to wait any longer, so she ran me to the hospital and took me to emergency unit. They helped me with oxygen and observed me. Several tests were done to find out what actually happened to me. They took photo on my thorax, took my blood for observing it further, and recorded my heart beat with ECG examination. And everything was just fine. But, I didn't want to take any risk. So, I decided to get hospitalized and registered to see cardiologist in the next morning.



The morning came, and I was visited and examined by the doctor. She said I looked fine. So, she offered me to do treadmill test to know how my heart reacts in stress/tired condition. The result was very fine. She said I have no issue with my heart. Oh my God, that was the most relieving things I've ever heard in my life.

Another test was done to check my abdomen. I got some issues inside my stomach, got a bit gastritis, and fatty liver. That means, I have to work out immediately to lower my cholesterol.

After that, I consulted everything with the doctor. She took some time to observe me further about my breathing problem, because I still got hard to breathe. And, she came with a conclusion that I got Hyperventilation Syndrome. That condition enables me to get hard to breathe, and easily drive me panic and worry too much. She said, this is a psychological condition which has no specific medication. This was caused by over-stressed and over-thinking. Hence, the only therapy is using a paper bag to balance the O2 and CO2 in my brain.

Well, I’m in a medication now. But, I’m sure I’m okay and will be okay. I just need to have a good rest, start to work out and enjoy my life. Thanks God I’m fine. I hope this gets better.

Wednesday, April 17, 2013

My Best Birthday Gift

I'm officially 29 years old now. Not that old huh, but things go very fast, it feels like I just graduated from college yesterday.
Anyway, talking about birthday, means talking about gift. This year, I don't have anything to ask, actually. I have my family, now I have someone special beside me, get a new job. Well, I can't ask for more.
Last Sunday, I got a very bad thing in my body. At lunch time, we had lunch at BanJak seafood to celebrate my dad's birthday. Right after that, my mom, dad, and I went to LW just to hangout. Suddenly, I got a bad feeling. My head is turning around, it isn't like you got headache. It felt very light and I felt like I was going to fly around. I also got hard to breathe. It was like something hold my chest and lungs to breathe. I was frightened and decided to leave earlier and asked my dad to take me to the hospital. I was afraid there is something with my heart.
So, I got first aid. They helped me with oxygen so I could breathe normally and injected me with vitamin while they were observing my progress. Thank God, that was nothing serious, but I was still very worried about this.
On the next morning (Monday), I went to see internist to check it up. He suspected I got cholesterol, and suspected my blood viscosity is not normal. If so, then I potentially suffered from "jantung koroner." Wow... This really shocked me.
On Tuesday morning, I got blood checkup and found out that my cholesterol is quite high. Hence, doctor asked me to do diet and have a very good and quality rest. However, I still got hard to breathe until now. I think I worry too much on this.
Well.... After thinking it over and over again, I guess I take this "too serious" which makes me worry too much. Luckily, I have my family who supports me, I have my girlfriend who calms me down. And... I think this is one of God's way to always remind me of Him, makes me still close to Him. Because when I feel everything's okay, then I would have less things to wish for. I might forget that I still have to thank Him.
Therefore, I think God wants me to always remember Him and never stop praying to Him, Jesus Christ and Mother Mary. So, despite all the cost I have to pay, the blood I have to check, the time I have to spend, yes it is.... I think this is my best birthday gift ever. He still loves me, and he always will. I can feel it, though; through all people around me, through my family, my girlfriend, and of course myself.

Thank you, Lord... for the birthday gift.
I love You, Jesus and Mother Mary. 

Monday, March 11, 2013

Ketika Hidup Tak Semudah Itu



Pagi ini, gue antar nyokap ke pasar untuk beli sarapan. Sambil menunggu beliau, gue memarkirkan motor gue di dekat gang di sekitar pasar. Dan memutuskan untuk nulis di bb.

Di depan gue ada berderet tukang becak yang sedang menunggu penumpang. Sempat jijik saat melihat si abang becak membuang ludah sembarangan dan sebagian ludahnya masih tersisa di dalam becaknya. Dan satu abang becak lagi dengan sombongnya memarkirkan becaknya dan menghalangi jalan yang bisa dilalui orang lain. Bahkan ketika diminta untuk menepikan sedikit becaknya, mukanya terlihat nyolot dan ngajakin ribut. Lengkap sudah kekonyolan pagi ini yang membuat gue berkesimpulan singkat: "gimana negara mao bersih dan tertib kalo sikap, sifat, dan mental kita seperti ini? Seakan udah jadi budaya yang biasa aja."

Tapi saat gue melihat salah satu abang becak -- kurang lebih di usia 50an, yang mengeluarkan beberapa helai uang ribuan dari kantongnya, paling cuma ada sekitar 3000-4000 rupiah, ditambah dua lembar 5000. Yah berati sampe jam 9, dia cuma pegang max 14000. Itu juga belom tentu hasil narik semua, barangkali ada sisa semalam buat kembalian. Di tambah lagi kompetisi antar tukang becak maupun angkot. Terlihat pagi ini pasar cukup rame, dan tukang becak di sekitar gue nunggu ada sekitar 10an. Setelah 20menit nunggu, baru ada 1 tukang becak yang dapet penumpang.

Well... What a tough life, isn't it?
Ketika gue pikir lagi ke belakang... Hidup gue juga gak mudah-mudah amat, dan seringnya gue merasa kurang dan ngedumel sama yang Di Atas. Semoga apa yang gue liat pagi ini dan hari-hari lainnya nanti bisa jadi pelajaran bahwa gue mesti lebih sering bersyukur, karena memang kenyataan hidup gak seperti yang terbayangkan, karena memang hidup gak semudah itu.

Sunday, January 6, 2013

Ends 2012 with Grateful


So, officially, long holiday is over. We’ll see if we will have a long one again next year. What I can say to close this year off is THANK YOU, LORD!!! Everything happened to me is Your plans and I believe they are beautiful. I summarize some of the big things happened during 2012 below.

They made it
I remembered about 6 years ago when I was just graduating from my college. I was faced by uncertain future, especially my brother and sister’s future. I have no guaranteed fund to pay their tuition fee. At that time, I was only paid less than IDR3mio/month. Well, as I said few years ago about this: “Life doesn’t need calculator; God will do the calculation.” Hence, I just let everything went in their way, and all I needed to do was just do the best.
Now, they are already graduated. Even Rio is a cum laude graduated. They both have career now and I’m very happy for that. They are also able to earn their life now. God bless you, guys.

Good health
Lately, the weather has not been very friendly. Some of us got sick and needed to have bed-rest, including me. However, there are supposed to be nothing serious and we can recover. I thank God for my parents’ health. Hopefully they can live long enough to see and play with their grand children.

In a relationship
In February 2012, I promised myself that I would put more effort in having a girlfriend before February 2013. I had been 12 years being single, and I didn’t want to make it 13 years. And again…. God granted my wish. In October 2012, He gave me one of the most priceless treasures I’ve ever had. He sent me Livia to my life.

Hence….
Yes…. That is the proper word: “grateful”
God has always been very kind to me all the time. My sincere gratitude to God, Jesus Christ, and Mother Mary for all the blessings.


IN 2013, I HOPE FOR…

A new job or better situation in office 
I’m actually not looking for a new job. What I wish for is a comfortable and supportive condition in my work place. Well, if I had to move, then that would be a better one, because I’m actually grateful for what I got right now.

A house 
That’s my target this year before I step further in my relationship with Livia.

Good health
Of course, I wish for a good health for my family and everyone I love. 

Good relationship with my loved ones
I also hope my brother, my sister, and I have good career. Moreover, our good relationship will last forever. 
With my parents, especially my dad... I hope I can be a very patient man to deal with my dad. Love you both.
With Livia, I wish we get to know and love each other more and more and more. 

Thanks God…. Thanks a million….

Tuesday, December 4, 2012

Congratulation, my Sister!!!




Last Saturday was my sister’s day. She finally graduates. And I am very happy. Moreover, I am proud of her.

Not to wait any longer, she already gets a job in Al*m S*tera (property) as Accountant. And she just started yesterday. Wow… I can’t ask for more. I just thank God for all the abundant blessings I’ve had through the year. We’ve passed all the difficult time, and He did not abandon us.

My Sister, I hope you will have a great career ahead and be a successful person in the future. My love and support for you, dear.

Again…. Congratulation, Natalia Defta Delano, SE

Sunday, November 4, 2012

She's the One


On October 27, 2012, I am officially in a relationship after twelve years being single. I finally settled my heart on her. Her name is LIVIA. Physically, you shouldn't compare her to Dian S**tro maybe hahaha. However, she is the one that fits my heart.


How it happened
Once I thought that was just a simple friendship between us. We're just colleague. As time goes by, we often go out together. From a simple lunch or dinner, sometimes doing our office stuffs together during the weekend, or went to the cinema for a movie, etc. Those frequent activities brought us to something more than just friend. I knew that I didn’t have crush on her at first. But now… things are different.

What made me attracted to her
Physically, I don’t mind at all what she looks like. Vice versa, I also hope she doesn’t mind with mine either. Apart from the physical appearance, she’s definitely smart, easy going, very friendly and thoughtful.

We’ve communicated very well so far. I can freely share my feelings, and that makes me comfort. Moreover, she understood about my situation and she can accept it. Yesterday, she told me something nice. She said when she went to church, she often sees old couples attending the holy mass together. Hand in hand, they still pray to God together and look very happy. She said that she wants to have a life like those old couples. Oh my…. 

Also, when I made an apology to her if I am not good in words in telling about my feelings to her, she doesn’t mind at all. She said she didn’t need words. Action speaks more than words. Oh Lord….

So, there won’t be the 13th years of being single.

I thank God a zillion to make all dreams come true. I can only promise to take care of her with all I have, all my life. She’s the one….. and I love her. It’s that simple.

Monday, October 1, 2012

Beranjak Pergi Setengah Hati

Tiga hari lagi tepatnya, gue bekerja di perusahaan ini selama 1.5 tahun. Banyak sekali perubahan, dan semua terjadi cukup cepat. Mulai dari perubahan structural, pergantian director, boss baru, jabatan baru buat gue, kolega yang resign, dll.

Pahit manis selama di sini pun cukup mewarnai perjalanan. Pahitnya memang terasa lebih banyak dibanding manisnya, sih. Hahaha… tapi apapun itu gue belajar cukup banyak di sini. Terlebih urusan birokrasi dan mental.

Kira-kira sebulan lalu, mantan client gue waktu gue di S**re, contact gue dan menawarkan posisi market research di B*A. Yah kena-kenanya di bank lagi sih. Yah gue cukup tertarik sih karena kan pasti ada potensi peningkatan income. Tapi beberapa kali berpikir, ada beberapa pertimbangan gue soal ini yang bikin semuanya masih 50-50 :

(1) Walaupun gaji lebih besar, namun posisi yang ditawarkan gak akan mengangkat gue secara level dibandingkan dengan posisi gue yang sekarang.

(2) Benefit yang didapetin juga memang lebih bagus sih, tapi beda2 tipis lah sama di sini. Masalahnya ada minimum year of service dulu untuk menikmati fasilitas employee loans, dll.

(3) Di sini, gue baru saja diberikan jabatan yang notabene akan menaikkan level gue dari yang sekarang. Memang secara efektif belum ada promosi yang dilakukan, tapi gue yakin pasti ada penyesuaian bulan ini. Karena memang sudah seharusnya.

(4) Boss gue memang susah diandalkan. He just saves his own a**. Sorry for being rude, but that's true. Bukan gue aja yang merasakan. Ternyata sumber gue bilang waktu dia masih di perusahaan yang lama, opininya sama persis dengan apa yang gue bilang. So, I cannot definitely rely on him.

(5) Misalnya gue jadi pindah. Yang pasti gue bakal sering ketemu mantan boss gue waktu di S**re karena banyak project yang dikerjain S**re. Nah kalo masalah ini gue gatau bakal enak atau nggak.

(6) Entah kenapa, hati kecil gue tuh bilang, sebaiknya gue bertahan di sini. Ditambah lagi, pertimbangan gue untuk bertahan adalah karena apa yang gue kerjain di sini sekarang ilmunya cukup dalem, yaitu Incentive. Sedangkan kalau gue pindah yah memang lebih research di product, tapi kayanya gak bakal sedalem di sini sih. Nah… ini tuh ganjelan terbesar gue.

So… sekarang gue dihadapin oleh pilihan lagi. Gue gatau sebetulnya gue mesti pilih mana. Kita lihat aja nanti… gak lama kok. Akhir bulan ini mestinya udah ada hasilnya.